Bahan baku utama dalam pembuatan pig iron adalah dari bijih besi. Bahan tersebut juga salah satu bahan baku utama pula dalam pembuatan baja. Langkah selanjutnya setelah penambangan, hampir semua perusahaan tambang bijih besi mengolah hasil penambangan bijih besi menjadi baja.
Bijih besi adalah cebakan yang berguna untuk membuat besi gubal. Biasanya, biji besi ini terdiri atas oksigen dan atom besi yang terikat bersama dalam molekul. Besi biasanya kita dapatkan dalam bentuk magnetit, hematite, geothit, limonit, atau siderite.
Besi sendiri adalah unsur kimia dengan symbol Fe dari bahasa latih Ferum dengan nomor atom 26. Unsur ini membentuk sebagian besar bagian inti luar dan inti dalam bumi. Ferum juga menjadi unsur terbesar ke 4 dalam menyusun kerak bumi.
Dari Mana Asal Biji Besi?
Tahukah kamu sebenarnya besi bukan unsur asli di bumi lho. Ternyata besi bukanlah unsur alami bagi bumi. Besi ternyata tidak mengalami pembentukan di bumi. Jadi, besi dari mana? Akhirnya banya penelitian mengenai asal besi, dan ada kesimpulan besi berasal dari luar angkasa yang jatuh ke bumi. Ternyata, banyak para ilmuwan sudah menyepakati akan hal itu.
Para Ilmuwan mulai menemukan besi pada miliaran tahun yang lalu. Ternyata, banyak berpendapat bahwa bumi terjebak oleh meteorit pada miliaran tahun yang lalu. Tahukan kamu? Fakta tersebut ternyata sudah Allah SWT jelaskan dalam Kitab-Nya.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Hadid ayat 25 sebagai berikut :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.
Baca Juga : Tambang di Indonesia
Besi Berasal dari Batuan Apa?
Proses pembentukan bijih besi primer berkaitan dengan proses magma. Proses magmatisme yang berupa gravity settling dari besi dalam batuan dunit, kemudian mengalami proses metamorfisme/ metasomatsma. Setelah itu, baru terjadi proses hidrotermal oleh terobosan batuan beku diortik.
Mineral utama penyusun besi adalah hematite dan magnetite. Hematite berwarna merah tua, sedangkan magnetite lebih memiliki warna yang hitam atau keabu-abuan. Ternyata ketersediaan terbanyak dari dua unsur penyusun besi tersebut adalah hematite yang tersebar banyak di bumi.
Selain itu ada pula mineral bijih pasir besi. Pada awalnya, mineral bijih pasir besi berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Kegunaan selanjutnya dari pasir besi adalah untuk industri logam besi, industri semen, bahan untuk tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser.
Selain itu, manfaat lain pasir besi adalah bahan utama untuk pita kaset, pewarna dan campuran (filter) untuk cat, serta sebagai bahan dasar untuk industri magnet permanen.
Baca Juga : Tambang Timah
Macam-macam Bijih Besi
Ada beberapa macam bijih besi yang dapat kita jumpai, antara lain :
- Hematite (Fe2O3)
- Magnetite (Fe2 O4)
- Pyrities (FeS2)
- Limonite (2Fe2O3.3H2O)
- Siderites (FeCO3)
Unsur besi ini merupakan iron oxide paling umum. Kita bisa menemukan jenis hematite dengan beberapa bentuk dan penggunaan. Hematite bentuk padat memiliki warna tidak terlalu merah, tapi akan berubah warna jika sudah menjadi bentuk bubuk. Penggunaan umum dari hematite ini adalah untuk peleburan besi.
Berbeda dengan hematite, bijih besi jenis magnetite memiliki sifat yang lebih langka jika kita bandingkan dengan hematite. Magnetite merupakan bijih terkaya yang mengandung besi. Sifat lain dari bentuk magnetite ini adalah dapat melelh pada suhu 1535 derajat celcius dan kepadatannya sekitar 5,2 g/cm3.
Bijih besi ini memiliki warna kuning hingga coklat. Jenis bijih besi pyrities termasuk dalam besi sulfat. Kandungan besi yang ada di dalam bentuk ini sebesar 45 – 47%. Banyak kita temukan di India, Rusia, dan Kanada.
Limonite memiliki nama lain Hydratited-Haematite. Memiliki warna kuning hingga hitam. Kandungan besi pada bentuk limonite ini sekitar 60%. Jenis bijih besi ini bisa kamu temukan di India, Jerman, dan Amerika Serikat.
Bentuk terakhir dari bijih besi adalah siderites. Bentuk ini memiliki kandungan besi sekitar 40 – 48% di dalamnya. Memiliki warna kuning hingga coklat.
Baca Juga : Tambang Gas Alam
Bijih Besi Digunakan untuk Apa?
Kegunaan bijih besi sangat banyak bagi kebutuhan manusia. Bijih besi yang memiliki sifat kuat memiliki kegunaan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut pemanfaatan bijih besi tersebut :
- Sebagai penopang konstruksi bawah tanah,
- Sebagai rangka dari pembuatan gedung bertingkat,
- Sebagai struktur konstruksi jembatan,
- Sebagai bahan pembuatan besi baja, kabel, dan kawat baja, dll
Baca Juga : Tambang Belerang
Bijih Besi Berasal dari Daerah?
Dimana daerah persebaran besi? Apakah di Indonesia terdapat banyak sumberdaya cadangan besi? Sebenarnya, Indonesia hanya memiliki cadangan bijih besi yang minim. Angka nilai cadangan bijih besi di Indonesia hanya sekitar 0,11% dari cadangan bijih besi dunia. Sedikit sekali ya.
Tambang bijih besi di Indonesia dengan skala besar berada di daerah Kalimantan Selatan. Ada pula tambang pasir besi yang berada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Adapun persebaran daerah tambang bijih besi antara lain :
- Cilacap (Jawa Tengah),
- Cilegon (Banten),
- Pulau Derawan (Kalimantan Selatan),
- Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan),
- Gunung Tegak (Lampung),
- Lengkabana (Sulawesi Tengah),
- Longkana (Sulawesi Tenagh),
- Pegunungan Verbeek (Sulawesi Tengah), dan
- Daerah Kalimantan Barat, Jambi, Riau, Bangka, Belitung, Sulawesi Utara dengan skala penambangan yang lebih kecil.
Perusahaan tambang bijih besi di Indonesia :
- PT. Sebuku Iron Lateritic Ores, Jakarta
- PT. Pasir Rantai Mas, Jakarta
- PT. Ina Multi Akses, Sulawesi Tengah
- CV. Indah Sari, Mangondow Timur
- PD. Baratala Tuntung Padang, Tanah Laut
- CV. Sanggar Mahali, Tanah Laut
- PT. Awara Bumi Arta, Blitar
- PT. Jogja Magasada Mining, Yogyakarta
- PT. Panca Digital Solution, Luwu Timur
- PT. Kolingkas, Lampung Selatan
- PT. Asia Sumber Daya Teknologi, Lampung Selatan
- PT. Pancasona Jaya Pratama, Riau
- PT. Royal Mineral Bumi, Solok Selatan
- PT. Lhoong Setia Mining (LSM), Aceh Besar
Pengolahan Bijih Besi
Bijih besi berasal dari batuan tercampur dengan unsur-unsur lain. Kemudian, untuk memisahkan unsur biji besi dengan unsur lain, perusahaan industri menggunakan teknologi mutakhir. Setelah bijih besi mereka dapatkan, maka mereka menjualnya ke perusahaan baja.
Pengolahan besi menjadi seperti barang yang sering kamu pergunakan, ternyata mempunyai rentetan yang perlu kita lakukan. Berikut proses pengolahan bijih besi :
1. Menyiapkan tanur dan memasukkan bahan biji besi
Masukkan bahan biji besi yang masih berupa hematif (Fe2O3) dan bahan pasir (SiO2), serta oksida asa lainnya ke dalam tanur. Bahan-bahan tersebut akan melalui proes reduksi. Bahan yang berperan mereduksi proses ini adalah kokas atau karbon. Setelah itu, memerlukan pula batu kapur atau CaCO3 sebagai bahan tambahan dan pengikat zat pengotor.
2. Memasukkan udara panas ke bagian bawah tanur
Dalam proses ini membuat kokas terbakar. Proses ini akan muncul reaksi panas yang terbebaskan, sehingga suhu bawah tanur akan meningkat sampai 1.900 derajat Celsius.
3. Pembentukan Gas CO2
Pada proses kedua di atas, lama-kelamaan akan terbentuk gas CO2 yang berawal dari bagian bawah tanur. Semakin lama, gas CO2 akan naik melewati lapisan-lapisan kokas yang telah panas. Setelah itu, gas tersebut akan bereaksi dengan gas CO. Proses ini membutuhkan suhu panas, maka suhu tanur pun terpakai dan berkurang menjadi 1.300 derajat celcius.
4. Pereduksian Biji Besi
Setelah gas CO terbentuk, kokas siap untuk melakukan proses reduksi terhadap bijih besi. Tahapan reduksi yaitu mereduksi besi (Fe2O3) di atas tanur sehingga berubah menjadi Fe3O4 di suhu 500 derajat celcius. Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang sudah terbentuk akan tereduksi lalu berubah menjadi FeO dengan suhu 850 derajat celcius. Selanjutnya, di bagian yang lebih rendah lagi, FeO yang sudah terbentuk akan mengalami reduksi lagi menjadi logam besi dengan suhu 1.000 drajat celcius.
5. Pengaliran Besi Cair
Proses reduksi di atas mengubah bijih besi menjadi bentuk besi cair. Keudian, besi cair tersebut akan mengalir mencapai ke bagian dasar tanur.
6. Batu Kapur Terurai
Setelah sampai pada proses di atas, bagian tengah tanur sudah bersuhu sangat tinggi. Sehingga, hal tersebut menyebabkan batu kapur terurai.
7. Pembentukan Terak
Proses selanjutnya, di bagian dasar tanur akan terjadi rekasi antara CaO dengan pengotor. Proses itulah yang menyebabkan pembentukan terak atau slug dengan cairan yang kental.
8. Penurunan Besi Cair
Proses akhir dari pengolahan bijih besi yaitu cairan besi yang turun ke dasar tanur, sementara itu terak atau slug dengan massa jenis yang lebih rendah dari pada besi cair, akan menyebabkan terak mengapung. Terak atau slag tersebut akhirnya akan keluar melewati saluran tersendiri.
Harga Bijih Besi Dalam Negeri
Harga bijih besi dalam negeri dapat terpengaruh terhadap permintaan besi di pasar global. Jika permintaan terhadap besi naik, akan berakibat naiknya harga besi. Begitu pula harga bijih besi di dalam negeri juga akan meningkat.
Post a Comment