Nilai guna barang berarti suatu barang akan memiliki nilai yang lebih baik dan tepat jika barang tersebut sesuai dengan kegunaannya. Jika ada barang yang hanya tergeletak dan tidak ada yang menggunakannya, walaupun sebenarnya memiliki nilai atau harga yang tinggi, maka barang tersebut belum memiliki nilai guna suatu barang.
Apa yang dimaksud dengan nilai guna suatu barang? Kamu bisa baca penjelasan di bawah ini. Namun, sebelum mengetahui apa yang dimaksud dengan guna barang? Kamu harus tahu terlebih dahulu tentang barang itu sendiri.
Adanya suatu barang atau benda harus melalui sebuah proses dari awal hingga akhirnya bisa menjadi bentuk yang kita pergunakan untuk membantu kehidupan kita. Proses pembuatan barang tersebut sering kita sebut dengan proses produksi.
Pengertian Produksi
Definisi produksi dalam arti sempit sering diartikan sebagai kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan makna produksi dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Produsen adalah orang yang melakukan kegiatan produksi. Untuk melakukan produksi, seorang produsen harus memperhatikan tiga hal yaitu seperti :
1. What
What artinya adalah apa saja barang yang akan diproduksi.
2. How
How artinya adalah bagaimana cara memproduksi barang tersebut.
3. For Whom
For whom artinya adalah untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Tujuan Produksi
Berikut ini adalah tujuan-tujuan dari kegiatan produksi yakni dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Menghasilkan barang dan jasa.
- Mendapatkan keuntungan.
- Mengganti barang yang rusak.
- Mencapai kemakmuran.
Macam-Macam Kegiatan Produksi
Macam-macam kegiatan produksi dibedakan menjadi dua jenis. Adapun macam jenis kegiatan produksi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Manfaatnya
Berdasarkan manfaatnya kegiatan produksi dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Produksi Langsung
Produksi langsung adalah kegiatan produksi yang hasilnya dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Produksi Tak Langsung
Produksi tak langsung adalah kegiatan produksi yang hasilnya tidak dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi memerlukan proses atau waktu untuk dapat dinikmati.
2. Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, kegiatan produksi dibagi menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut:
a. Produksi Ekonomis
Produksi ekonomis adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk menghasilkan barang sekaligus untuk memperoleh laba /keuntungan.
b. Produksi Non Ekonomis
Produksi non ekonomis adalah kegiatan produksi yang menghasilkan barang, tetapi tujuan utamanya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.
c. Produksi Teknis
Produksi teknis adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai guna suatu
barang.
Faktor Faktor Produksi
Produksi memerlukan faktor faktor produksi atau sumber daya ekonomi yang terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Faktor Produksi Alam
Adalah faktor produksi yang disediakan oleh alam sebagai bahan mentah atau bahan baku produksi.
- Tanah sebagai sumber daya alam, dan manusia dapat menggunakan untuk lahan pertanian, pabrik, perkebunan, peternakan, tempat untuk usaha dan lain lain.
- Hutan dapat menghasilkan bahan mentah kayu
- Barang barang tambang seperti emas, bijih besi, minyak bumi, dan gas alam
- Air dapat digunakan untuk di pengairan atau bahan baku lainnya
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan kemampuannya untuk proses produksi.
- Tenaga kerja terdidik ( skilled labour ) adalah tenaga kerja yang menempuh pendidikan formal. Contoh tenaga kerja ini adalah dokter, guru dan konsultan.
- Tenaga kerja terlatih ( trained labour) adalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang terlatih seperti montir, sopir, dan penjahit.
- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak punya keterampilan seperti tukang sapu, tukang sampah dan kuli bangunan.
3. Faktor Produksi Modal
Modal adalah segala hasil produksi yang dibuat manusia dengan tujuan untuk menghasilkan barang barang atau jasa jasa lain. Modal tidak hanya berupa uang tetapi bisa juga berupa barang, contoh modal, gedung, mesin, bahan mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
4. Faktor Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang atau beberapa orang untuk menyatukan semua faktor produksi agar dapat menghasilkan barang tertentu. Faktor produksi ini merupakan kemampuan menjalankan suatu perusahaan hingga perusahaan tersebut dapat berjalan secara efisien dan menguntungkan.
Baca Juga : Kegiatan Distribusi
Nilai Guna Suatu Barang atau Jasa
Nilai guna adalah nilai yang dapat digunakan dari memproduksi suatu barang atau jasa. Nilai guna tidak hanya terdapat pada barang saja, ada pula nilai guna jasa yang dapat kita rasakan. Nilai guna suatu barang atau jasa dapat dikelompokkan menjadi empat bagian.
Adapun kelompok bagian nilai guna yang dimaksud adalah nilai guna berdasarkan bentuk, nilai guna berdasarkan tempat, nilai guna berdasarkan waktu dan nilai guna berdasarkan kepemilikan.
Macam-Macam Nilai Guna Barang dan Contohnya
Apa saja nilai guna barang? Berikut penjelasan 4 nilai guna barang tersebut :
1. Nilai Guna Berdasarkan Bentuknya (From Utility)
Suatu barang akan menjadi tinggi nilai gunanya setelah melalui proses produksi, istilahnya adalah nilai guna bentuk. Nilai guna barang bentuk, contohnya adalah seperti sebatang kayu yang diolah menjadi kursi. Nilai guna kayu sebelum diolah menjadi kursi memiliki nilai yang rendah. Akan tetapi, setelah diproses menjadi kursi maka nilainya menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah.
2. Nilai guna berdasarkan tempatnya (Place Utility)
Apakah anda pernah terfikirkan mengenai bagaimana letusan gunung berapi akan dapat membawa manfaat yang tinggi ? Contoh nilai guna barang ini adalah letusan gunung merapi yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang membawa jutaan meter kubik pasir.
Bagi masyarakat sekitar gunung merapi tersebut, nilai guna pasir itu tergolong rendah, akan tetapi setelah pasir tersebut berpindah tempat menuju perkotaan maka nilainya menjadi lebih tinggi.
3. Nilai guna berdasarkan waktu (Time Utility)
Pada saat musim kemarau, nilai guna jas hujan tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan orang tidak akan menggunakan jas hujan tersebut. Akan tetapi, jika musim hujan tiba maka jas hujan nilainya mengalami kenaikan dan menjadi lebih tinggi.
Hal tersebut dikarenakan orang memerlukan jas hujan tersebut. Oleh karena itu, jas hujan akan memiliki nilai guna yang tinggi karena dipengaruhi oleh waktu.
4. Nilai guna berdasarkan kepemilikan (Ownership Utility)
Bagi seorang yang berprofesi sebagai petani, mempunyai cangkul atau traktor adalah hal yang sangat penting dalam menunjang kegiatan bertani. Cangkul dan atau traktor berguna / berfungsi bagi petani untuk mengolah tanah pertanian.
Akan tetapi, nilai guna dari cangkul dan traktor menjadi rendah apabila barang tersebut dimiliki oleh seorang yang berprofesi sebagai fotografer. Hal tersebut berarti bahwa, berdasarkan kepemilikannya nilai suatu barang akan menjadi lebih tinggi.
Contoh nilai guna barang berdasarkan kepemilikan lainnya, yaitu buku di toko meningkat nilainya ketika dibeli seseorang hal ini termasuk nilai guna berdasarkan kepemilikan.
Demikian pembahasan mengenai nilai guna barang dan kegiatan produksi dalam ekonomi.
Baca Juga : Kegiatan Konsumsi
Konten yang Bermanfaat. Terima Kasih - https://sudutpandangcynthia.blogspot.com/
ReplyDeleteTerimakasih kembali, siap
DeletePost a Comment