Proses tumpang susun peta (overlay) yang dapat dilakukan oleh Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis (SIG) memungkinkan pengguna untuk melihat, memahami, dan membuat keputusan berdasarkan informasi geografis, seperti lokasi, jarak, dan pola. Contoh aplikasi SIG meliputi peta online, sistem pemantauan cuaca, dan sistem pemantauan bencana alam.
Apa yang Dimaksud Sistem Informasi Geografi (SIG)?
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi komputer untuk mengelola, menganalisis, dan mempresentasikan data geografis. Aplikasi SIG saat ini sudah sangat beragam dengan berbagai kelebihannya, yang bisa kamu download di internet.
SIG menggunakan data geografis seperti koordinat GPS, informasi tentang lokasi bangunan, jalan, dan hutan, serta data geospasial lainnya untuk membuat peta dan analisis spasial. SIG memungkinkan pengguna untuk membuat analisis seperti identifikasi pola, deteksi perubahan, dan visualisasi informasi geografis.
Hal tersebut berguna bagi berbagai bidang seperti perencanaan pembangunan, manajemen sumber daya alam, pemantauan lingkungan, dan banyak lagi. Dalam era digital saat ini, SIG memainkan peran penting dalam membantu organisasi dan individu memahami dan membuat keputusan berdasarkan informasi geografis
Baca juga : Mengenal Peta
Apa Saja Sistem Informasi Geografi?
Berikut adalah beberapa contoh sistem informasi geografis:
- Peta online, seperti Google Maps, Bing Maps, dan OpenStreetMap,
- Sistem pemantauan cuaca, seperti The Weather Channel dan AccuWeather,
- Sistem pemantauan bencana alam, seperti sistem pemantauan gempa dan sistem pemantauan banjir,
- Sistem perencanaan pembangunan, seperti sistem perencanaan transportasi dan sistem perencanaan lingkungan,
- Sistem manajemen sumber daya alam, seperti sistem manajemen hutan dan sistem manajemen air,
- Sistem pemantauan lingkungan, seperti sistem pemantauan kualitas udara dan sistem pemantauan tingkat polusi,
- Sistem pemetaan sumber daya, seperti sistem pemetaan sumber daya mineral dan sistem pemetaan sumber daya energi.
Baca juga : Interaksi Antar Ruang
Apa Fungsi Dari Sistem Informasi Geografi SIG?
Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
- Mengelola dan menyimpan data geografis: SIG memungkinkan pengguna untuk mengelola dan menyimpan data geografis seperti lokasi, jarak, dan pola.
- Analisis spasial: SIG memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis spasial seperti identifikasi pola, deteksi perubahan, dan visualisasi informasi geografis.
- Membuat peta: SIG memungkinkan pengguna untuk membuat peta interaktif dan presentasi data geografis.
- Mempermudah pengambilan keputusan: SIG membantu pengguna untuk memahami dan membuat keputusan berdasarkan informasi geografis yang tersedia.
- Meningkatkan efisiensi dan akurasi: SIG membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam memproses dan menganalisis data geografis.
- Pemantauan dan pengawasan: SIG membantu untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perubahan lingkungan dan sumber daya alam.
Baca juga : Letak Indonesia dari Peta
Sumber Data SIG
Berikut adalah beberapa sumber data yang termasuk dalam Sistem Informasi Geografis (SIG):
- Data geospasial, seperti informasi tentang lokasi bangunan, jalan, dan hutan.
- Koordinat GPS,
- Data topografi, seperti data tentang relief dan elevasi.
- Data kependudukan, seperti data tentang jumlah penduduk, tingkat urbanisasi, dan tingkat kepadatan penduduk.
- Data geologi, seperti data tentang batuan dan sumber daya mineral.
- Data meteorologi, seperti data cuaca dan kualitas udara.
- Data bencana alam, seperti data tentang gempa, banjir, dan kebakaran hutan.
- Data satelit, seperti data dari satelit Landsat dan Sentinel.
- Data pemerintah, seperti data tentang lingkungan dan sumber daya alam.
- Data survei, seperti data tentang potensi sumber daya dan data tentang kualitas lingkungan.
- Data sensor, seperti data dari sensor cuaca dan sensor air.
Proses Tumpang Susun Peta pada SIG
Proses tumpang susun peta (overlay) pada Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknik untuk menggabungkan informasi dari beberapa layer peta untuk membentuk peta baru dengan informasi baru. Proses ini melibatkan beberapa tahap, seperti:
- Pemilihan layer peta: Pemilihan layer peta yang akan digabungkan berdasarkan informasi yang ingin dicari.
- Pemetaan spasial: Setiap layer peta ditempatkan pada sistem referensi spasial yang sama.
- Operasi overlay: Layer peta diproses dengan menggunakan operator overlay yang sesuai seperti AND, OR, NOT, XOR, danBuffer.
- Penyajian hasil: Hasil dari operasi overlay dapat ditempatkan pada peta baru dan ditampilkan sebagai peta interaktif atau presentasi data.
- Analisis spasial: Analisis spasial dapat dilakukan pada peta baru untuk memahami informasi baru yang terkandung dalam peta hasil tumpang susun.
Dengan proses tumpang susun peta, informasi baru dapat ditemukan dan dimanfaatkan untuk menunjang pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan. Proses tumpang susun peta yang dapat dilakukan oleh Sistem Informasi Geografis (SIG) biasanya menggunakan peta digital.
Latihan Soal : KSN tentang Peta
Peta Digital
Peta digital adalah representasi dari informasi geografis yang diolah dan disimpan dalam format digital. Peta digital menyediakan visualisasi spasial dari informasi geografis seperti topografi, jalan, bangunan, dan wilayah administratif. Peta digital juga dapat menyertakan informasi non-spasial seperti data demografi, data ekonomi, dan data lingkungan.
Peta digital memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan peta tradisional, seperti mudah dikolaborasikan dan dianalisis, mudah disimpan dan dibagikan, dan memiliki kualitas visual yang lebih baik. Peta digital juga dapat digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk melakukan analisis spasial dan perencanaan pembangunan melalui proses tumpang susun yang biasanya menggunakan peta digital.
Post a Comment