Elastisitas permintaan sangat penting karena membantu produsen dan penjual dalam menentukan harga optimal dan strategi pemasaran. Selain itu, elastisitas permintaan juga memengaruhi penerimaan total penjual.
Apa yang dimaksud elastisitas permintaan?
Elastisitas permintaan adalah ukuran seberapa responsif jumlah permintaan suatu barang atau jasa terhadap perubahan harga barang atau jasa tersebut.
Jika jumlah permintaan sangat responsif terhadap perubahan harga, maka elastisitas permintaan disebut elastis, sedangkan jika jumlah permintaan kurang responsif terhadap perubahan harga, maka elastisitas permintaan disebut inelastis.
Jika elastisitas permintaan suatu produk tinggi, maka penjual harus hati-hati menetapkan harga karena perubahan kecil dalam harga dapat mempengaruhi permintaan secara signifikan. Sebaliknya, jika elastisitas permintaan rendah, penjual mungkin dapat menetapkan harga yang lebih tinggi tanpa mengurangi jumlah permintaan.
Jika elastisitas permintaan suatu produk tinggi, maka penjual mungkin perlu menurunkan harga untuk meningkatkan penerimaan total. Sebaliknya, jika elastisitas permintaan rendah, penjual mungkin dapat menaikkan harga tanpa mengurangi penerimaan total.
Rumus Elastisitas Permintaan
Dalam ekonomi, elastisitas permintaan diukur sebagai persentase perubahan dalam jumlah permintaan dibagi dengan persentase perubahan harga.
Macam Elastisitas Permintaan
1. Permintaan Inelastis Sempurna
Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan suatu barang atau jasa sama sekali. Artinya, elastisitas harga suatu barang atau jasa adalah nol, atau e = 0.
Dalam permintaan inelastis sempurna, konsumen akan tetap membeli jumlah barang atau jasa yang sama meskipun harganya naik atau turun. Ini biasanya terjadi pada barang atau jasa yang dianggap penting atau sangat dibutuhkan oleh konsumen, dan tidak memiliki barang atau jasa pengganti yang dapat menggantikannya.
Contohnya adalah bahan bakar minyak. Meskipun harganya naik, konsumen tetap membutuhkan bahan bakar minyak untuk mengisi mobil mereka. Hal ini dikarenakan kendaraan bermotor merupakan kebutuhan penting untuk kegiatan sehari-hari seperti bekerja atau mengantar anak-anak ke sekolah. Jadi, meskipun harga bahan bakar minyak naik, konsumen tetap akan membeli jumlah yang sama karena mereka membutuhkannya.
Permintaan inelastis sempurna jarang terjadi pada barang atau jasa yang bersifat mewah atau memiliki barang atau jasa pengganti yang dapat digunakan sebagai pengganti jika harganya naik. Pada umumnya, semakin penting suatu barang atau jasa bagi konsumen, semakin inelastis permintaannya.
2. Permintaan Inelastis
Permintaan inelastis adalah kondisi di mana perubahan harga suatu barang atau jasa memiliki dampak yang relatif kecil terhadap jumlah permintaan. Dalam kata lain, elastisitas harga permintaan yang rendah menunjukkan bahwa perubahan harga yang diberlakukan oleh produsen tidak terlalu mempengaruhi tingkat permintaan konsumen.
Secara matematis, elastisitas harga permintaan dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah permintaan dengan persentase perubahan harga. Jika nilai elastisitasnya kurang dari 1, maka permintaan dianggap inelastis.
Permintaan inelastis biasanya terjadi pada barang atau jasa yang dianggap penting atau memiliki sedikit barang pengganti. Contohnya adalah bahan bakar minyak, obat-obatan, makanan, dan air bersih. Konsumen cenderung terus membeli barang-barang tersebut meskipun harganya naik karena barang atau jasa tersebut dianggap sebagai kebutuhan pokok dan tidak memiliki barang atau jasa pengganti yang dapat menggantikannya.
Dalam kondisi permintaan inelastis, produsen mungkin akan menaikkan harga untuk meningkatkan pendapatan, karena konsumen masih akan membeli produk meskipun harganya naik. Namun, produsen juga harus berhati-hati karena peningkatan harga yang terlalu besar dapat menyebabkan penurunan total pendapatan akibat berkurangnya jumlah permintaan.
Di sisi lain, dalam kondisi permintaan elastis, perubahan harga yang kecil dapat menyebabkan perubahan jumlah permintaan yang besar. Kondisi ini biasanya terjadi pada barang atau jasa yang memiliki banyak pengganti atau yang bersifat mewah. Misalnya, mobil, pakaian mewah, dan barang-barang elektronik. Jika harga naik terlalu tinggi, konsumen mungkin beralih ke produk-produk pengganti atau memilih untuk menunda pembelian hingga harga turun.
3. Permintaan Uniter Elastis
Permintaan uniter elastis terjadi ketika perubahan harga suatu barang atau jasa menyebabkan perubahan persentase yang sama dalam jumlah permintaan. Artinya, elastisitas harga permintaan suatu barang atau jasa sama dengan satu, atau e = 1.
Dalam kondisi permintaan uniter elastis, perubahan harga akan memiliki dampak yang sebanding terhadap jumlah permintaan. Jika harga naik sebesar 10%, maka jumlah permintaan akan turun sebesar 10%. Sebaliknya, jika harga turun sebesar 10%, maka jumlah permintaan akan meningkat sebesar 10%.
Kondisi permintaan uniter elastis jarang terjadi pada barang atau jasa tertentu. Salah satu contohnya adalah produk-produk yang memiliki banyak pengganti atau substitusi yang hampir sama, seperti makanan atau minuman yang mudah diganti dengan merek atau varian lain yang sejenis. Dalam kondisi ini, konsumen akan memilih merek atau varian yang lebih murah ketika harga dari satu merek atau varian naik, atau sebaliknya, ketika harga dari satu merek atau varian turun, konsumen akan beralih ke merek atau varian lain yang sejenis.
Dalam kondisi permintaan uniter elastis, penurunan harga dapat meningkatkan pendapatan total produsen, karena peningkatan jumlah permintaan akan menutupi kerugian yang disebabkan oleh penurunan harga. Namun, penurunan harga yang terlalu besar dapat mengurangi margin keuntungan produsen, sehingga produsen harus mempertimbangkan keseimbangan antara jumlah penjualan dan keuntungan.
4. Permintaan Elastis
Permintaan elastis adalah kondisi di mana perubahan harga suatu barang atau jasa memiliki dampak yang besar pada jumlah permintaan. Dalam kata lain, elastisitas harga permintaan yang tinggi menunjukkan bahwa perubahan harga yang diberlakukan oleh produsen mempengaruhi tingkat permintaan konsumen secara signifikan.
Secara matematis, elastisitas harga permintaan dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah permintaan dengan persentase perubahan harga. Jika nilai elastisitasnya lebih besar dari 1, maka permintaan dianggap elastis.
Permintaan elastis biasanya terjadi pada barang atau jasa yang memiliki banyak pengganti atau substitusi, atau pada barang atau jasa yang dianggap sebagai barang mewah. Contohnya adalah mobil, pakaian mewah, produk-produk elektronik, dan liburan mewah. Konsumen cenderung mempertimbangkan berbagai opsi lain ketika harga suatu barang atau jasa naik. Selain itu, konsumen juga dapat menunda pembelian hingga harga turun atau memilih untuk membeli barang atau jasa lain yang lebih murah.
Dalam kondisi permintaan elastis, produsen harus berhati-hati dalam menaikkan harga, karena peningkatan harga yang terlalu besar dapat menyebabkan penurunan total pendapatan akibat berkurangnya jumlah permintaan. Sebaliknya, penurunan harga dapat meningkatkan jumlah penjualan dan pendapatan produsen. Namun, produsen harus mempertimbangkan keseimbangan antara jumlah penjualan dan keuntungan, sehingga penurunan harga tidak mengurangi margin keuntungan yang diharapkan.
5. Permintaan Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna adalah kondisi di mana setiap perubahan harga pada suatu barang atau jasa menyebabkan perubahan jumlah permintaan sebesar dua kali lipat. Artinya, elastisitas harga permintaan dalam kondisi ini memiliki nilai tak terhingga (e=∞).
Kondisi permintaan elastis sempurna jarang terjadi pada suatu barang atau jasa, namun dapat terjadi pada barang atau jasa yang memiliki banyak pengganti yang hampir sama atau persaingan yang sangat ketat. Dalam kondisi ini, konsumen dapat dengan mudah beralih ke pengganti yang lebih murah ketika harga suatu barang atau jasa naik sedikit saja, sehingga permintaan dapat menurun secara signifikan.
Dalam kondisi permintaan elastis sempurna, produsen tidak dapat menaikkan harga, karena peningkatan harga akan menyebabkan penurunan total pendapatan akibat penurunan jumlah permintaan. Sebaliknya, penurunan harga akan meningkatkan total pendapatan produsen, karena peningkatan jumlah permintaan akan menutupi kerugian yang disebabkan oleh penurunan harga.
Dalam kondisi permintaan elastis sempurna, produsen harus mempertimbangkan dengan hati-hati untuk menentukan harga yang tepat, karena harga yang terlalu tinggi dapat mengurangi jumlah permintaan, sedangkan harga yang terlalu rendah dapat mengurangi margin keuntungan.
Contoh Soal
Perhatikan data pada table di bawah ini :
Berdasarkan data pada tabel di atas, elastisitas permintaannya adalah .... OSN 2011 (Kabupaten)
a. 0,22
b. 0,30
c. 0,40
d. 0,42
Jawaban dan Pembahasannya :
Ed = ∆Q / ∆P x P/Q
Ed = 4 / 200 x 800 / 40
Ed = 4/10
Ed = 0,40
Post a Comment