Suku bangsa yang menolak pengaruh dari luar sehingga masyarakat terisolisasi dari masyarakat yang lain dapat menyebabkan terhambatnya mobilitas sosial.
Mobilitas sosial berkaitan dengan kesempatan individu untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan sosial melalui usaha dan prestasi mereka. Tingkat mobilitas sosial yang tinggi menunjukkan adanya keadilan sosial dan kesempatan yang merata bagi setiap individu untuk meningkatkan status sosial mereka. Sebaliknya, rendahnya tingkat mobilitas sosial dapat menunjukkan adanya hambatan dan diskriminasi yang mencegah individu untuk berkembang dan berkembang dalam masyarakat.
Apa yang dimaksud dari mobilitas sosial?
Mobilitas sosial adalah perubahan posisi sosial seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Ini mengacu pada kesempatan untuk meningkatkan atau menurunkan status sosial, melalui proses seperti pendidikan, pekerjaan, dan pernikahan. Mobilitas sosial dapat terjadi secara vertikal, di mana seseorang memindahkan posisinya ke tingkat yang lebih tinggi atau rendah dalam struktur sosial, atau secara horizontal, di mana seseorang berpindah posisi sosial tetapi tetap pada tingkat yang sama.
Faktor-faktor seperti akses pendidikan, peluang kerja, dan peraturan sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi tingkat mobilitas sosial. Mobilitas sosial memainkan peran penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara, karena mempromosikan inovasi dan kreativitas serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, mobilitas sosial juga dapat menimbulkan masalah, seperti perbedaan sosial dan ekonomi yang semakin besar dan kemiskinan yang persisten. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai kesuksesan sosial.
Baca juga : Kenali Penyebab Penyimpangan Sosial bagi Anak-Anak Kita
Faktor Mobilitas Sosial
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial, di antaranya adalah:
- Pendidikan: Pendidikan adalah faktor penting dalam mobilitas sosial, karena membuka jalan bagi seseorang untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan status sosial mereka.
- Pekerjaan: Pekerjaan dan tingkat posisi dalam pekerjaan memainkan peran besar dalam mobilitas sosial. Orang yang bekerja pada posisi tinggi dan memiliki gaji tinggi cenderung memiliki mobilitas sosial yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang bekerja pada posisi rendah dan memiliki gaji rendah.
- Ekonomi: Kondisi ekonomi dan tingkat pengangguran mempengaruhi mobilitas sosial. Saat ekonomi sedang baik dan tingkat pengangguran rendah, orang lebih mungkin memperoleh pekerjaan yang baik dan memperoleh mobilitas sosial yang lebih baik.
- Kemampuan dan Keterampilan: Kemampuan dan keterampilan seseorang juga mempengaruhi mobilitas sosial mereka. Orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik cenderung memiliki peluang yang lebih baik untuk memperoleh pekerjaan yang baik dan meningkatkan status sosial mereka.
- Warisan Sosial dan Ekonomi: Warisan sosial dan ekonomi memainkan peran besar dalam mobilitas sosial. Anak-anak yang lahir dari keluarga dengan status sosial dan ekonomi yang tinggi cenderung memiliki mobilitas sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang lahir dari keluarga dengan status sosial dan ekonomi yang rendah.
- Peraturan Sosial dan Ekonomi: Peraturan sosial dan ekonomi, seperti diskriminasi dan ketidakadilan, mempengaruhi mobilitas sosial. Orang yang mengalami diskriminasi dan ketidakadilan cenderung memiliki mobilitas sosial yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak mengalaminya.
Baca juga : Punya Konflik? Selesaikan dengan Cara-Cara Ini
Bentuk Mobilitas Sosial
Ada dua bentuk utama mobilitas sosial, yaitu:
1. Mobilitas Vertikal
Mobilitas Vertikal: Mobilitas vertikal mengacu pada perubahan posisi sosial seseorang atau kelompok dalam struktur sosial yang teratur. Ini bisa berupa kenaikan atau penurunan dalam status sosial, seperti memperoleh promosi pekerjaan atau mengalami kemunduran dalam karir.
a. Mobilitas Vertikal Naik
Mobilitas vertikal naik adalah kondisi di mana seseorang atau kelompok memperoleh kenaikan dalam status sosial mereka dalam struktur sosial yang teratur. Ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti pendidikan yang baik, kinerja yang baik dalam pekerjaan, pernikahan dengan seseorang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi, atau perubahan dalam situasi ekonomi dan sosial.
Mobilitas vertikal naik dapat menyebabkan perubahan positif dalam hidup seseorang, seperti memperoleh akses ke sumber daya yang lebih baik dan memperoleh posisi yang lebih tinggi dalam masyarakat.
b. Mobilitas Vertikal Turun
Mobilitas vertikal turun adalah kondisi di mana seseorang atau kelompok mengalami penurunan dalam status sosial mereka dalam struktur sosial yang teratur. Ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, atau perubahan dalam situasi ekonomi dan sosial.
Mobilitas vertikal turun dapat menyebabkan perubahan negatif dalam hidup seseorang, seperti kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, mengalami diskriminasi dan stigmatisasi, dan kehilangan akses ke sumber daya yang lebih baik. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mobilitas sosial dalam mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan bagaimana faktor-faktor sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi mobilitas sosial dalam masyarakat.
2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas Horizontal: Mobilitas horizontal mengacu pada perpindahan posisi sosial seseorang atau kelompok tanpa adanya perubahan dalam tingkat status sosial. Misalnya, seorang pekerja yang berpindah dari satu industri ke industri lain dengan tingkat posisi dan gaji yang sama.
Kedua bentuk mobilitas sosial dapat terjadi secara bersamaan atau saling mempengaruhi satu sama lain. Mobilitas sosial dapat terjadi secara individual maupun kelompok, dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, pernikahan, dan peraturan sosial dan ekonomi.
Baca juga : Tahukah Kamu? Konflik Apa yang terjadi di Kamboja?
Saluran Mobilitas Sosial
Saluran mobilitas sosial adalah jalur atau rute yang ditempuh seseorang atau kelompok untuk mengalami perubahan dalam status sosial mereka dalam struktur sosial yang teratur. Ada beberapa jenis saluran mobilitas sosial, yaitu:
- Mobilitas Intergenerasi: Mobilitas intergenerasi terjadi ketika anak memperoleh status sosial yang berbeda dari orang tua mereka. Mobilitas ini dapat terjadi karena pendidikan, pekerjaan, dan faktor lain yang mempengaruhi mobilitas sosial.
- Mobilitas Intragenerasi: Mobilitas intragenerasi terjadi ketika seseorang mengalami perubahan dalam status sosial mereka selama masa hidup mereka. Mobilitas ini dapat terjadi karena perubahan dalam pekerjaan, pendapatan, atau kondisi hidup lainnya.
- Mobilitas Sosial dan Ekonomi: Mobilitas sosial dan ekonomi adalah perubahan dalam status sosial dan ekonomi seseorang atau kelompok. Ini dapat terjadi karena pendidikan, pekerjaan, dan faktor ekonomi dan sosial lainnya.
- Mobilitas Geografis: Mobilitas geografis terjadi ketika seseorang atau kelompok pindah dari satu daerah ke daerah lain, biasanya untuk memperoleh kondisi hidup yang lebih baik. Mobilitas ini dapat mempengaruhi mobilitas sosial karena perubahan dalam lingkungan, pekerjaan, dan akses ke sumber daya.
Ini menunjukkan bahwa ada berbagai jenis saluran mobilitas sosial yang dapat diambil oleh seseorang atau kelompok untuk mengalami perubahan dalam status sosial mereka. Faktor-faktor sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi pilihan saluran mobilitas sosial yang diambil seseorang.
Baca juga : Indah, Keberagaman Budaya di Indonesia
Apa saja contoh dari mobilitas sosial?
Berikut adalah beberapa contoh mobilitas sosial:
- Mobilitas vertikal: Seorang pekerja kantoran yang berhasil memperoleh promosi dan naik pangkat dalam perusahaan mereka.
- Mobilitas horizontal: Seorang pengusaha yang berpindah dari bisnis ke bisnis yang berbeda, tetapi tetap pada tingkat yang sama dalam masyarakat.
- Mobilitas sosial melalui pendidikan: Seseorang yang memperoleh pendidikan yang baik dan kemudian memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan lebih tinggi gaji.
- Mobilitas sosial melalui pernikahan: Seseorang yang menikahi seseorang dengan status sosial yang lebih tinggi dan memperoleh akses ke lingkungan sosial yang lebih baik.
- Mobilitas sosial melalui migrasi: Seorang imigran yang berasal dari negara berkembang dan memperoleh pekerjaan dan hidup yang lebih baik setelah pindah ke negara maju.
Ini hanya beberapa contoh dari banyaknya mobilitas sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Baca juga : Tahukan Kamu? Jenis Etnik dan Ras di Indonesia?
Penyebab Terhambatnya Mobilitas Sosial
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terhambatnya mobilitas sosial, di antaranya:
- Struktur Sosial: Struktur sosial yang rigid dan tidak fleksibel dapat menghambat mobilitas sosial. Struktur sosial yang menyatakan bahwa seorang individu harus tetap dalam status sosial yang sama seumur hidup dapat menghambat mobilitas sosial.
- Diskriminasi: Diskriminasi dalam masyarakat berdasarkan faktor seperti ras, jenis kelamin, orientasi seksual, dan faktor lain dapat menghambat mobilitas sosial. Diskriminasi dalam akses pendidikan dan pekerjaan dapat menghambat mobilitas sosial dan ekonomi.
- Keterbatasan Ekonomi: Keterbatasan ekonomi dapat menghambat mobilitas sosial. Orang yang memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas mungkin tidak memiliki akses yang sama untuk pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik, sehingga membatasi mobilitas sosial dan ekonomi mereka.
- Ketidaksetaraan Pendidikan: Ketidaksetaraan dalam akses dan kualitas pendidikan dapat mempengaruhi mobilitas sosial. Individu yang memiliki akses pendidikan yang buruk atau terbatas mungkin tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.
- Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan seperti lokasi geografis, kondisi ekonomi, dan faktor lain dapat mempengaruhi mobilitas sosial. Individu yang tinggal di daerah yang memiliki sumber daya dan peluang yang terbatas mungkin memiliki mobilitas sosial yang terbatas.
- Faktor Perbedaan Suku Bangsa: Suku bangsa yang menolak pengaruh dari luar sehingga masyarakat terisolisasi dari masyarakat yang lain dapat menyebabkan terhambatnya mobilitas sosial. Suku pedalaman biasanya memiliki sikap tertutup terhadap dunia luar. Hal ini disebabkan karena adanya rasa khawatir terhadap perubahan sosial budaya yang berdampak terhadap sukunya. Maka, suku pedalaman mengisolasi diri dari dunia luar, sehingga suku tersebut akan menyebabkan terhambatnya mobilitas sosial akibat anggapan perbedaan suku bangsa.
Ini menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi terhambatnya mobilitas sosial, dan faktor-faktor ini bisa berbeda-beda untuk setiap individu atau kelompok.
Post a Comment